Perokok itu selalu diidentikkan dengan laki-laki yang melakukannya. Bila kita melihat salah seorang wanita yang merokok, maka dipastikan kita akan memicingkan mata terhadapnya. Masalahnya, wanita yang perokok itu sangat tidak biasa di negara kita. Bersyukurlah, memiliki orang-orang terdekat yang bukan perokok. Karna, bila kita bertahun-tahun bersama dengan orang2 yang senang atau kecanduan merokok, maka secara tidak langsung kita ikut menanam benih-benih racun dalam tubuh kita.
Bagi seorang wanita maupun laki-laki yang hendak menikah, seharusnya mereka memastikan bahwa calon pasangannya adalah bukan perokok. Masalahnya, norma dalam masyarakat kita sudah menganggap bahwa laki-laki yang merokok itu adalah sebuah hal yang sangat wajar. Seperti misalnya, ketika hendak memberikan imbalan kepada orang yang mungkin telah membantu kita dalam suatu hal, maka biasanya orang itu akan berkata ‘nih, lumayan bisa buat beli rokok.’ Padahal yang kita tahu rokok itu ga cukup untuk dimakan sekali dua kali, tapi berkali-kali dalam sehari.
Sudah sebegitu wajarnya rokok di kalangan manusia membuat manusia itu sendiri sebenarnya bingung untuk menetapkan peraturan dimana yang memberikan peraturan itu sendiri masih melakukannya (masih merokok).
ALhamdulillah, Allah mengaruniakan kepadaku seorang ayah dan seorang suami yang bukan perokok. Dulu, ayahku pernah mengatakan kepadaku bahwa rokok itu merugikan diri sendiri secara tidak langsung. Dan aku memang baru merasakan bahwa rokok itu benar2 merugikan banyak hal dalam diri kita dan orang2 sekitar kita.
Rasulullah mengajarkan pada kita bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Berarti, orang yang merokok itu separah-parah manusia yang merugikan orang lain. Karena di mana ada dia, ada asap rokok..hehe..
Seandainya semua laki-laki sayang pada istrinya, maka laki-laki itu tidak akan merokok karena akan memberikan bibir yang penuh racun pada istri dan anaknya.
For my half : Semangat selalu untuk menghindari rokok dan asap rokok, ku percaya perjuanganmu untuk bertahan dari gangguan orang2 yang merokok. Bahkan aku sangat salut dengan ke-istiqomahanmu untuk ‘tidak pernah’ meletakkan barang beracun itu pada bibirmu…
Terima Kasih ya Allah,, kau ciptakan dia untukku, dan semoga diriku ini bisa menjadi bidadarinya di dunia maupun di akhirat…amin…